Hari demi hari, berita buruk sudah menjadi makanan sehari-hari. Berita korupsi selalu dan selalu menghiasi wajah media massa. Berita pembunuhan juga makin menggila terjadi di berbagai kalangan masyarakat. Dari sebab yang sepele sampai musabab yang brekele. Ditambah berita kejahatan seksual, dari pelecehan kecil-kecilan sampai perilaku seksual menyimpang dari yang normal, kejadiannya lebih nggilani (menjijikkan) dari bangsa binatang, lalu praktek perlontean merebak dimana-mana, dilanjut perselingkuhan berdarah-darah. Dan seterusnya, pokoknya tiada hari tanpa kejahatan, tiada bulan tanpa keburukan, tiada tahun tanpa kabar durjana.
Masih adakah harapan tahun berikutnya lebih baik? Jawaban sementara, TIDAK! Karena energy alam selama dua puluh tahun yang dimulai 2024 akan terus menghembuskan aura negative bagi yang memliki naluri jahat sejak lahir. Walau semua tergantung kemampuan individu dalam mengendalikan diri sendiri. Namun seberapa kuat bentengnya apabila setiap hari disuguhkan kesempatan untuk bertindak durjana.
Parahnya lagi, beberapa tahun terakhir tempat-tempat suci yang disinyalir jauh dari tindakan jahat maupun buruk, faktanya justru ditempat-tempat suci itulah beberapa kejahatan berlangsung lebih panjang durasinya. Ibaratnya, sudah tidak ada tempat dan waktu lagi bagi orang-orang yang masih mengharap kebaikan di negeri ini. Semua aspek, semua bidang, semua lini, sudah terkontaminasi aura jahat. Dan yang perlu dipahami adalah tidak ada pihak manapun yang patut disalahkan, karena semua kejahatan dan keburukan berawal dari diri sendiri. Walau dalam prakteknya ada yang melakukan kejahatan secara berkelompok, bahkan tidak sedikit dalam bentuk organisasi. Kalau sudah begitu, bisa jadi lambat laun tidak menutup kemungkinan suatu bangsa atau suatu Negara menjadi bangsa dan Negara yang jahat. Karena seluruh penghuni pada Negara tersebut sudah menjadi penjahat semua.
Apa selanjutnya yang bisa dilakukan? Mungkin hanya bisa menunggu agar para penjahat negeri ini puas sampai pada puncaknya. Lalu binasa satu persatu atau bersamaan dalam wadah bencana alam. Karena sampai saat ini belum ada upaya untuk menghentikan segala bentuk kejahatan itu. Kadang para penegak kebenaran di negeri ini tidak sedikit yang menjadi pelaku kejahatan. Bila dihadang akan tetap jebol tembok penghalangnya. Nantinya malah merambah keseluruh penghuni negeri. Bisa-bisa mempercepat terciptanya bangsa yang jahat, bangsa yang penuh kejahatan. Bisa jadi kelakakan menjadi Negeri para penjahat.
Setidaknya monggo menjaga diri sendiri agar tidak terseret arus kejahatan yang sedang trending di negeri ini.