Posted inOpini

Jaman Durangkoro

Spread the love

Kemana harus menuju bila semua arah ujungnya adalah buntu. Hidup hanya bisa bertahan dari derasnya gaya hidup hasil kreasi kesepakatan-kesepakatan manusia. Bisa jadi hidup yang sedang kamu jalani hanyalah tipu daya dari sebuah agenda yang tak tersentuh oleh mata dan telinga.

Butuh penalaran yang dalam untuk sekedar bangun dari mimpi-mimpi buatan. Namun sayangnya semua pengetahuan itu tidak serta merta bisa dipublikasikan sembarangan. Karena banyak tembok kesadaran mengelilingi setiap insan manusia. Rasanya sudah hampir mustahil untuk sekedar memahami apa yang sebenarnya terjadi. Selain hanya rutinitas sehari-hari, bertahan hidup dari segala penindasan jaman.
Perubahan akan sebuah masa yang indah hanyalah wacana berceceran di sepanjang jalan kehidupan. Pada akhirnya akan terhenti oleh jutaan alas an yang dipaksakan untuk dimaklumi. Lalu semua terhipnotis untuk menata ulang mimpi-mimpi buatan baru walau intinya sama. Menjalani hidup diatas bongkahan mimpi yang tak bertepi.

Adakah yang akan mampu lepas dari bingkai mimpi-mimpi imitasi itu. Kamu harus bangun lalu meratapi diri betapa separuh perjalan hidupmu sudah terbuang sia-sia oleh mimpi durjana berselimut permata. Kini tinggal sisa umur yang ada. Sayangnya tidak semua mampu bangun, hanya sebagian kecil dan itupun akan tenggelam digelapnya malam lalu sirna tanpa bekas. Tidak ada lagi peta hidup dan kehidupan yang jelas. Semua sudah diganti dengan imitasi dan rekayasa dari hasil pemikiran-pemikiran manusia belaka.

Namun faktanya, bumi ini dikuasakan pada manusia. Dengan melihat situasi yang ada, maka tidak ada tempat lagi untuk berlindung selain kamu yang harus melindungi dirimu sendiri. Itu pun tidak ada yang bisa menjamin akan selamat dari dekapan mimpi gelap yang menerangi jalan setiap anak manusia. Karena yang salah akan nampak indah dan terang benderang, yang benar nampak gelap dan penuh penderitaan. Sehingga tidak ada lagi yang berani menjalani hidup dengan benar kecuali hanya pembenaran-pembenaran. Karena kebenaran yang hakiki penuh jurang dan nanah yang sangat mengerikan.

Inilah jaman Durangkoro. Jaman yang nihil kebenaran. Jaman segala keburukan dan kejahatan memadu kekuatan hingga mampu memanipulasi kebenaran menjadi keburukan. Yang salah disembah yang benar disumpah serapah. Yang buruk didukung yang baik di telikung. Yang suci dibenci yang kotor dicintai. Yang jahat dijilat yang jujur dilebur.