Dari bunga Lombok yang namanya MENIK itu bila tidak halangan akan tumbuh sebuah Lombok atau cabe. Pedas. Begitu pula kehidupan yang akan datang. Akan terasa sangat pedas. Yang tidak kuat pedas akan mules, mencret, diare tak berkesudahan lalu mati.
Maka perlu persiapan sejak dini. Bila tidak mau bersentuhan dengan Lombok jangan coba-coba menanam Lombok. Dalam arti memancing kerusuhan, keributan, kekacauan di tengah-tengah masyarakat. Karena dampaknya akan sangat pedas.
Putaran Api selama 20 tahun yang mengitari jagad semesta, akan menyebarkan energi panas. Siapapun akan terseret pada putaran api, sehingga hasrat untuk memenuhi segala bentuk nafsu akan meningkat drastis, demikian juga akibat yang ditimbulkan dari kobaran nafsu itu adalah keidupan yang makin pedas. Penuh ketamakan, keserakahan, mau menang sendiri, mau enak sendiri, mau menjadi yang paling, sehingga api kemarahan, api kebencian, api iri dengki, api dendam, akan terus merambat ke seluruh relung-relung pikiran manusia.
Sayangnya, alam menghendaki lain. Putaran Api yang digulirkan alam untuk merangsang manusia lebih peka dan memancing kecerdasan untuk memahami bagaimana hidup selaras dengan alam. Namun bila melihat fakta polah manusia saat ini rasanya mustahil untuk berjalan dengan damai di atas muka bumi, yang ada malah kecongkakan dan kesombongan, merasa alam tercipta hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bisa jadi mansia akan tamat kecuali beberapa gelintir atas kehendak alam itu sendiri.
