Apa yang dicari bangsa ini sekarang ? Semua sudah ada di depan mata. Tapi tidak ada yang percaya pada diri sendiri, tidak yakin dengan dirinya sendiri. Bisa karena memang bodoh, bisa juga karena masa bodoh. Keduanya sama. Sama-sama bodoh.
Masalahnya, ada kebodohan karena takdir, ada yg bodoh karena malas belajar apalagi berfikir, ada juga yang menjadi bodoh karena agenda pembodohan yang tersistem dan terstruktur sedemikian rupa. Dan parahnya lagi tidak sedikit yang merasa pintar tapi sesungguhnya ia bodoh. Dan begitu banyak orang bodoh yang merasa pintar. Keduanya sama. Sama-sama bodoh.
Kebodohan yang terus menerus dan turun temurun menjadikan bangsa ini tidak tahu harus apa dan harus bagaimana menentukan arah dan tujuan hidup bangsanya. Terombang-ambing kepentingan dan keinginan bangsa lain. Sehingga bangsa ini tidak pernah akan tahu apa sesungguhkan yang diinginkannya selain menuruti kemauan bangsa lain. Masalahnya tidak ada satupun yang mampu menyadari hal itu. Hingga selamanya bangsa ini akan selalu dibawah bayang-bayang kehendak bangsa lain.
Runyamnya lagi, bangsa asing yang bermain-main di negeri ini tidak hanya satu, tapi banyak. Dan diantara bangsa-bangsa asing itu sendiri juga ada persaingan dalam menguasai sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Karena itulah hampir bisa dipastikan bahwa kemerdekaan yang diagung-agungkan oleh bangsa ini bisa jadi hanya sebuah cara agar imperialisme dengan gaya baru terus bisa diterapkan dengan lebih efektif dan efisien.
Semua itu bukan lah kesalahan bangsa-bangsa asing itu, tapi bangsa ini sendiri yang tak pernah mampu berdiri di atas kakinya sendiri. Semua itu bisa dilihat dan dirasakan betapa negeri yang katanya kaya raya akan sumber alamnya, sedikit pun tak mampu membawa manfaat untuk kesejahteraan seluruh bangsanya, kecuali hanya beberapa gelintir golongan saja yang pinter berkolaborasi dengan salah satu dari sekian banyak bangsa asing yang bercokol di negeri ini.
Perlu suatu kesadaran bersama bahwa ada yang sudah hilang dari dalam dada setiap orang di negeri ini, yaitu rasa cinta pada negerinya sendiri. Karena melihat fakta yang ada, apa saja yang dilakukan oleh bangsa ini mulai dari pemimpin sampai rakyatnya tidak ada yang menunjukkan sebagai bukti cinta pada negerinya sendiri. Semua hanya mahir mengucap kata cinta pada negerinya namun nihil bukti dari yang diucapkan itu.
Kalau memang cinta negeri mustahil ada korupsi
Kalau memang cinta negeri mustahil ada pungli
Kalau memang cinta negeri mustahil ada pengkhianatan
Kalau memang cinta negeri mustahil ada pembodohan
Namun kesadaran bahwa cinta butuh bukti masih ngambang di alam mimpi bangsa ini. Hanya bencana alam yang mampu membangunkan bangsa ini dari mimpi-mimpi indah yang tak akan pernah menjadi kenyataan.
Tak ada yang bisa dilakukan lagi apabila kamu masih mengharap mimpi itu menjadi kenyataan. Yang harus dilakukan adalah belajar membaca dan menerima kenyataan lalu bergerak menanam bibit-bibit cinta pada negeri ini agar tumbuh rasa sayang pada negeri sehingga membakar semangat juang membangun negeri ini sebagai bangsa dan negara yang berdaulat di muka bumi.
Setidaknya tumbuhkan rasa cinta pada dirimu sendiri agar tidak terjerumus pada cinta orang lain agar kamu mampu menentukan arah hidupmu sendiri, barulah tahu apa yang dimaksud cinta negeri. Minimal dalam skala kecil bisa tumbuh rasa cinta pada wilayah dimana kamu tinggal, lalu berusaha membuktikan rasa cinta itu pada tanah kelahiranmu. Bila tetap tidak tahu apa itu cinta negeri lebih baik segera melenyapkan diri dari bumi pertiwi.
