Jenang Grendul merupakan makanan tradisional selain untuk warek-warekan sekaligus pelipur dahaga ternyata juga mengandung unsur filosofi hidup orang jawa. Yang mana pada jenang grendul yang bahan-bahannya terdapat tepung gaplek, air santan kelapa, juga gula kelapa, kemudian tepung gaplek (pati telo) dibuat brendul-brendul atau bulat-bulat yang selanjutnya disebut grendul apabila diaduk grendulnya berputar mengikuti arah adukan. Disinyalir hal tersebut memiliki makna untuk memutar roda kehidupan baik makro maupun mikro.
Namun semua itu terserah niat bagi si penikmat jenang grendul, menyangkut keyakinan seseorang. Bisa jadi hal yang demikian itu dikesampingkan lalu fokus untuk satu tujuan yakni warek alias kenyang saja. 😀
Di Blitar masih ada beberapa penjual Jenang Grendul, Jenang Sumsum, Jenang Ketan Ireng dan lain-lainnya. Foto dalam ulasan ini kami dapatkan di Jl. Veteran Blitar. Lainnya ada juga di selatan Stadion Soeprijadi Kota Blitar yakni di Jl Dr. Wahidin, serta beberapa tempat termasuk di Jl. Anjasmara. Yang lebih banyak kemungkinan adanya ya di pasar-pasar tradisional.